Yesterday, today and tomorrow (Semua tetap sama saja, sama saja mencintaimu) #part1


Hari itu masih sama seperti sebelumnya. Bunga -  bunga bermekaran, guguran daun berterbangan dengan indah. Sejuknya angin yang berhembus semakin menahmabh indahnya hari ini.
                Hari ini masih sama seperti yang lalu, mendengarkan kicauan burung yang bersaut -  sautan, melihat Ibu menyiapkan makanan, ayah yang sedang meneguk secangkir kopi sembari membaca Koran, melihat kedua adik ku berlari – larian kesana kemari dengan membawa handuk. Semua masih tetap seperti biasa, masih mampu bersyukur karna dapat terbangun dari mimpi indah ku untuk melihat dunia ini. Sembari mengulas masa laluku saat pertama kali aku menginjakan kaki ku di negri paman sam ini. Meninggalkan kebisingan kota ku yang jauh disana, meski dahulu aku terlahir disini. Dan sekarang aku kembali lagi untuk meneruskan pendidikan ku.
                Aku mengayuh sepedaku, menyusuri kota tua itu. Tak lupa menyapa teman baikku, Elisabeth si penjual kopi, Mr. Franklin Greedy si penjual bunga, ada nenek Gracia yang masih menjual roti -  rotinya dan juga si pak kumis George yang juga masih berkutik dengan koran – korannya. Bernyanyi – nyanyi kecil seperti biasa, mengawali semua hari ini dengan gembira.
                Laju sepedaku pun akhirnya sampai di depan sekolah ku. Suasana sudah mulai terlihat ramai hilir mudik anak – anak dengan kendaraannya. Menjinjing tas mereka dan membawa setumpuk buku – buku tebal. Masih memandangi sekelilingku, dan mendengar suara yang bersumber dari belakang ku, setelah aku cerna kembali suara itu aku langsung mengetahuinya, suara serak – serak basah yang sangat khas itu memanggilku. “Belleeeeeeeeeee”, teriak orang itu yang selalu memanggilku dengan cara seperti itu. Aku pun menoleh kepadanya, “kamu memang tak pernah berubah, masih sama seperti saat aku mengenalmu”. Ellisa Sebastian, salah seorang sahabatku yang ada disini dan kita selalu bersama – sama setiap waktu.
“Belle, I have a good news ? “
“Yes, Whats up?
“Are you know? We have a new student in class. He is realy handsome. Aku sudah melihatnya dan bertemu dengannya di parkiran sepeda.” Ujarnya.
“Realy ? it is realy good news. Where he come from?”
“ I don’t know, baru saja aku tahu bahwa dia murid baru. Lihat nanti saja pasti dia akan memperkenalkan dirinya.” Jelas Ellise.
                Aku berjalan bersama Elisse menyusuri koridor sekolah, menyapa teman teman ku yang ada disana, menaruh task u di loker, dan menuju kekelas ku. Dari jauh aku melihat seorang lelaki duduk di meja ku, di dekat jendela. Aku meletakan buku ku di meja dan mulai duduk di kursi. Lelaki berwajah tampan, berbadan tinggi itu melihat ku dengan sorot matanya yang berwarna abu – abu.
“Hey. I’m new student in this class. What’s your name?  I’m Peter piper, you can call me Petter”. Ujar lelaki itu
“oh Hey Peter, I’m Bellediana, callme Belle, just Belle. By the way, dari mana kamu berasal? Kamu seperti bukan asli orang sini.”
“I’m from Indonesia, but I born in here.”
“oh you from Indonesia. Can you speak bahasa ?
“Of course, tapi aku masih sedikit lupa, walaupun sudah cukup lama. Aku masih belum mengerti.” Tambahnya.
 
To be continue.........



0 komentar:

Leave a Comment

Back to Home Back to Top The Cranberries!. Theme ligneous by pure-essence.net. Bloggerized by Chica Blogger.